Seperti huruf hijaiyah yang dieja
Aku mengenal-Mu satu-satu
Seperti cara aku berwudhu
Kubasuh satu-satu agar pantas temui-Mu
Tuhanku yang Maha Sempurna
Kini aku tahu
Yang telah melukis senja pada maghrib yang hendak tiba
Yang telah menunaikan rindu pada hati yang hampa
Maka sepuluh jemariku menengadah dan menggigil
Pada kesunyian waktu yang kupunya
Melambung dalam diam pinta paling relung
Seperti hujan yang mengirim tanda
Bahwa ada yang sejati di balik tabir
Ada yang bergaung dan memantul
Maka hanyutkan aku di cinta paling laut
Penggenggam segala resah, rahasia dalam darah
Apabila dosa bertempiasan seperti hujan bulan desember
Aku ingin putih kerudung januari
Agar tiada harap yang terlupa
Dan semesta kembali menuliskan kisahku
pada Januari yang kembali
Sepuluh Jari Tengadah – by Shinja Tsaqib & Kak Kindi